untuk venus-ku yang entah berada di mana,
apa kabar sang pemilik cinta? kau hitungkah, sudah berapa putaran rembulan rotasi kita tak pernah bersinggungan lagi? aku pernah tersesat kala kilaumu menghilang di kelamnya malamku, aku pernah melompat bahagia kala kau muncul sesaat meski setelahnya kembali tak terlihat.. dan pada akhirnya aku sudah terbiasa menatap langitku yang tak lagi ada kamu.. setiap air mata telah diterbangkan bayu untuk mencipta lebih banyak lagi rangkaian mutiara, hingga hamparan hitamku tak lagi sekelam dulu..
hey, kau tahu, satu kelip lemah baru saja muncul di langitku.. dia memang tak seindah dirimu, namun entah mengapa keberadaannya mengingatkan aku padamu.. sinar yang ia pancarkan dari kejauhan, lahirkan getar yang serupa.. intiku kembali terguncang, daratanku kembali lahirkan imaji-imaji maya yang mempesona.. melarutkan batuan dingin yang ciptakan perisai.. ah, aku tak tahu siapa dia, aku tak tahu seperti apa alam memanggilnya.. mungkinkah sang komet melintas miliki jawabannya? mungkinkah debu galaksi bawa sedikit informasi tentangnya?
hey, satu kelip yang dulu pernah hiasi kelamku, satu sinar yang pernah jadi kompasku melangkah.. adakah kilauan baru lahir pula di langit indahmu? segugus taburan cahaya yang berhasil tiadakanku.. karena kini langitku pun tak lagi sunyi.. hamparan mutiara penuh warna beranjak alihkanku dari satu titik hitam tempatmu dulu berasal.. terkadang aku masih menatapnya, namun kehilangan itu tak lagi kuasai intiku.. dan aku telah mampu lepaskanmu..
hey, sang penguasa hati, persimpangan rotasi kita mungkin tak akan pernah terjadi lagi.. hanya bayanganmu yang tersisa kini.. tapi aku hanya ingin kau dan sang Pencipta tahu, bahwa aku bersyukur pernah mengenalmu.. dan bahwa saat ini langitku pun sudah kembali ceria..
terima kasih, cinta, pernah hadir dalam detikku..
-b-
No comments:
Post a Comment