Have you ever searched for words to get you in their heart.. But you don’t know what to say..
And you don’t know where to start.. Have you ever closed your eyes and dreamed that they were there..
And all you can do is wait for that day when they will care..

Monday, 13 October 2014

Stages of Death - Livor Mortis



*sebagai efek dari kebanyakan nonton TV series detektif, mulai dari CSI:NY, Body of Proof, 
Bones, Castle, CSI, NCIS, sampai Meitantei Conan*







Livor mortis berasal dari bahasa latin livor : warna kebiruan, dan mortis : kematian. Livor mortis, juga dikenal sebagai hipostasis, adalah berkumpulnya darah di bagian tertentu tubuh setelah kematian, menyebabkan munculnya warna merah keunguan pada kulit, yang juga disebut sebagai 'lividitas'. 

Berkumpulnya darah disebabkan karena jantung tak lagi membuat darah mengalir, dan sel darah merah yang berat tenggelam di antara serum karena gaya gravitasi. Intensitas warna tergantung pada jumlah hemoglobin dalam darah. Saat dinding pembuluh menjadi permeabel akibat dekomposisi, darah mengalir melaluinya dan menodai jaringan. Inilah alasan terjadinya hipostasis.

Darah akan berpindah ke titik terendah tubuh yang dapat dilalui. Sebagai contoh, bila korban dalam posisi tergantung, warna kebiruan akan muncul pada kaki, ujung-ujung jari dan daun telinga. Jika tubuh ditemukan dalam posisi terlentang, kebiruan akan ditemukan pada daerah tubuh yang menyentuh tanah.





Darah mulai berkumpul sesaat setelah kematian dan terlihat dalam 2 jam. Setelah dua jam pertama, kulit akan terlihat kebiruan dan tampak kusam. Setelah lima atau enam jam, bercak-bercak menyatu dan kulit akan berubah warna menjadi putih bila ditekan. Setelah 10-12 jam, warna biru kehitaman akan tetap bahkan ketika ditekan.

Penting untuk dicatat bahwa proses lividitas mulai bekerja dalam 30 menit setelah jantung berhenti bekerja dan dapat bertahan sampai 12 jam. Hanya dalam 6 jam pertama kematian tanda kebiruan pada tubuh dapat diubah dengan cara memindahkan tubuh. Setelah 6 jam, kebiruan pada tubuh bertahan karena pembuluh darah mulai hancur dalam tubuh.

Racun tertentu dapat membuat perubahan warna muncul dengan warna yang berbeda. Karbon monoksida, sebagai contohnya, akan mengubah kulit menjadi warna pink cherry.


Koroner dapat menggunakan keberadaan atau ketiadaan livor mortis sebagai alasan penentuan waktu kematian yang tepat. Ini juga dapat digunakan oleh investigator forensik untuk menentukan apakah tubuh tersebut dipindahkan atau tidak - singkatnya, jika tubuh ditemukan tengkurap namun pengumpulan darah muncul pada punggung mayat, investigator dapat menyimpulkan bahwa posisi tubuh semula adalah terlentang.




* dari berbagai sumber


No comments:

Post a Comment