*sebagai efek dari kebanyakan nonton TV series detektif, mulai dari CSI:NY, Body of Proof,
Bones, Castle, CSI, NCIS, sampai Meitantei Conan*
Livor mortis berasal dari bahasa latin
livor : warna kebiruan, dan mortis : kematian. Livor mortis, juga dikenal
sebagai hipostasis, adalah berkumpulnya darah di bagian tertentu tubuh setelah
kematian, menyebabkan munculnya warna merah keunguan pada kulit, yang juga
disebut sebagai 'lividitas'.
Berkumpulnya darah disebabkan karena jantung tak lagi
membuat darah mengalir, dan sel darah merah yang berat tenggelam di antara
serum karena gaya gravitasi. Intensitas warna tergantung pada jumlah hemoglobin
dalam darah. Saat dinding pembuluh menjadi permeabel akibat dekomposisi, darah
mengalir melaluinya dan menodai jaringan. Inilah alasan terjadinya hipostasis.
Darah
akan berpindah ke titik terendah tubuh yang dapat dilalui. Sebagai contoh, bila
korban dalam posisi tergantung, warna kebiruan akan muncul pada kaki,
ujung-ujung jari dan daun telinga. Jika tubuh ditemukan dalam posisi
terlentang, kebiruan akan ditemukan pada daerah tubuh yang menyentuh tanah.
Darah mulai berkumpul sesaat setelah
kematian dan terlihat dalam 2 jam. Setelah dua jam pertama, kulit akan terlihat
kebiruan dan tampak kusam. Setelah lima atau enam jam, bercak-bercak menyatu
dan kulit akan berubah warna menjadi putih bila ditekan. Setelah 10-12 jam,
warna biru kehitaman akan tetap bahkan ketika ditekan.
Penting untuk dicatat bahwa proses
lividitas mulai bekerja dalam 30 menit setelah jantung berhenti bekerja dan
dapat bertahan sampai 12 jam. Hanya dalam 6 jam pertama kematian tanda kebiruan
pada tubuh dapat diubah dengan cara memindahkan tubuh. Setelah 6 jam, kebiruan
pada tubuh bertahan karena pembuluh darah mulai hancur dalam tubuh.
Racun tertentu dapat membuat perubahan
warna muncul dengan warna yang berbeda. Karbon monoksida, sebagai contohnya,
akan mengubah kulit menjadi warna pink cherry.
Koroner dapat menggunakan keberadaan atau
ketiadaan livor mortis sebagai alasan penentuan waktu kematian yang tepat. Ini
juga dapat digunakan oleh investigator forensik untuk menentukan apakah tubuh
tersebut dipindahkan atau tidak - singkatnya, jika tubuh ditemukan tengkurap
namun pengumpulan darah muncul pada punggung mayat, investigator dapat
menyimpulkan bahwa posisi tubuh semula adalah terlentang.
* dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment