duhai rembulan bekuku yang membiru
kau tahu berapa lama sudah kubisikkan lagu kalbu
berharap meskipun hanya satu kali
kau bersedia sampaikannya pada sebuah hati
duhai langit kelamku yang sendu
mengapa tak pernah lagi ada kilau di malammu
ke mana perginya satu sinar mungil di sudutmu
yang selama ini menjadi kompas hatiku
tempat dimana kulabuhkan semua rindu
duhai dewi waktu yang selalu melompat
berkenankah kau untuk sesaat membeku
agar aku dapat menatap raganya
atau sekedar bisikkan rindu
tanpa orang lain tahu
duhai hati yang mulai merapuh
kembali kau buatku terjatuh
ciptakan tangis di penghujung malam
namun karenamu pula kukenal bahagia
duhai cinta
apakah kali ini kau sapa hatinya jua?
No comments:
Post a Comment