Have you ever searched for words to get you in their heart.. But you don’t know what to say..
And you don’t know where to start.. Have you ever closed your eyes and dreamed that they were there..
And all you can do is wait for that day when they will care..

Tuesday 13 September 2011

..110911..



duhai rembulan bekuku yang membiru
kau tahu berapa lama sudah kubisikkan lagu kalbu
berharap meskipun hanya satu kali
kau bersedia sampaikannya pada sebuah hati

duhai langit kelamku yang sendu
mengapa tak pernah lagi ada kilau di malammu
ke mana perginya satu sinar mungil di sudutmu
yang selama ini menjadi kompas hatiku
tempat dimana kulabuhkan semua rindu

duhai dewi waktu yang selalu melompat
berkenankah kau untuk sesaat membeku
agar aku dapat menatap raganya
atau sekedar bisikkan rindu
tanpa orang lain tahu

duhai hati yang mulai merapuh
kembali kau buatku terjatuh
ciptakan tangis di penghujung malam
namun karenamu pula kukenal bahagia

duhai cinta
apakah kali ini kau sapa hatinya jua?




Monday 5 September 2011

Serpihan Rasa






Kupandangi gapura berwarna merah yang sudah mulai termakan usia itu. Kompleks Taman Angkasa, begitu tulisan yang dibentuk oleh deret-deret huruf dari stainless mengkilat. Lima tahun kiranya aku sudah meninggalkan tempat ini, mengejar mimpi remaja sambil menggenggam sepercik harap. Harap yang belakangan ini baru kutahu takkan pernah terwujud, bagaimana pun aku berusaha.
Kuhela nafasku, tersadar selama beberapa saat memandangi gapura itu ternyata aku menghambat kerja paruku sendiri. well, you’re finally here, Rio. Kenapa nggak masuk saja dan melihat seberapa jauh kenyataan berubah?
Kulangkahkan kaki menapaki batu beton yang tersusun rapi. Jejak langkah semakin membawaku hanyut dalam kenangan. Ah, taman bermain itu. saat untuk pertama kalinya aku bertemu sosok perempuan mungil bergaya preman. Tak peduli rambutnya yang panjang terurai, tak mempermasalahkan baju terusan pink yang dipakaikan ibunya, perempuan mungil itu dengan sigap melompat memanjat pohon mencoba meraih benang layangan putus yang tersangkut.
Lalu, Pochi. Apa kabar anjing besar peliharaan bapak ketua RT itu sekarang? Berkat ‘jasa’ dia yang berhasil keluar dari pagar dan menyalak galak pada gadis kecil di atas pohon itu, aku jadi bisa berkenalan dengannya. Well, setelah sebelumnya aku melempari Pochi dengan sepatuku dan harus pasrah karena anjing besar itu pergi dengan menggondol sebelah sepatu kesayanganku itu.
“Hey, sudah nggak apa-apa, kamu bisa turun sekarang!” teriakku pada sosok yang masih erat memeluk batang pohon.
“Dia beneran sudah pergi kan?” tanyanya cemas. Aku hanya mengangguk, sambil memperhatikannya menuruni pohon perlahan.
“Makasih, sudah mengusirnya dari sini,” katanya sambil tersenyum manis ketika kedua kaki mungilnya sudah menapak tanah. “Anjingnya besar sekali. Kamu hebat berani menghadapi anjing sebesar itu.”
Aku hanya tersenyum sombong mendengar pujiannya, padahal kalau mau jujur, lututku masih gemetar, membayangkan bagaimana kalau Pochi bukannya pergi karena gertakan sambalku tapi malah berbalik menyerangku. Ah, tapi dasar bocah ingusan, aku malah membusungkan dada sambil bilang, “itu sih masalah kecil buat aku.”, dan mendadak terbang ke langit ketujuh saat dia menatapku kagum.

Kupejamkan mata saat samar-samar kudengar nyanyian adzan ashar. Adzan yang dulu seringkali aku kumandangkan di kelas TPA hanya untuk menarik perhatian sepasang mata yang malah sibuk bercanda dengan teman-temannya.
Ah, kenangan. Aku tersenyum kecil dan meneruskan langkahku, melintasi satu demi satu bangunan yang beranjak melepaskan kembali kepingan masa lalu, lalu merangkainya menjadi lukisan manis yang kini beranjak sendu.

Langkahku berhenti di depan sebuah sekolah dasar, dan ribuan kenangan kembali mengisi memoriku, ciptakan lebih banyak lagi hampa di kedalaman hatiku. Kelas 4 SD ketika aku nyaris melabrak murid baru pindahan dari Jakarta karena dia merebut posisi juara kelas yang selalu kau pegang selama 3 tahun sebelumnya. Atau Hakim, sang ketua kelas di kelas 5 yang lalu menunjukmu untuk menjadi wakilnya, dan membuat kalian sering menghabiskan waktu hanya berdua setelah pulang sekolah.
Dan ketika malam kelulusan, aku hanya bisa menatap takjub dirimu yang bermetamorfosis dengan sangat sempurna dari sang sahabat yang tomboy menjadi gadis anggun yang tak tersentuh. Aku ingat setelahnya kau marah besar padaku karena tak sekalipun menyapamu di pesta itu. Ah, andai kau tahu bagaimana jantung ini selalu tersentak hebat ketika siluetmu melintas. Aku hanya khawatir ia akan berhenti berdetak jika kusapa dirimu. Tapi tentu saja bukan itu jawaban yang kuutarakan. Aku belum mampu mengambil resiko untuk kehilangan ikatan persahabatan itu.
Lalu kita masuk ke SMP yang sama, atas dasar janji yang tercipta saat pengumuman kelulusan SD. Dan aku hanya bisa menjadi saksi bisu bagaimana sesosok ulat nakal dalam sekejap berubah menjadi kupu-kupu nan jelita. Kembang sekolah, begitu para pemuda yang baru mengenal cinta itu memanggilmu. Well, aku cukup bangga masih layak bersanding denganmu meski hanya dengan status sahabat dan lirikan galak pemuda lain. Tapi di sisi lain hati, aku mulai merapuh, mulai menghitung hari demi hari di mana aku akan kehilanganmu. Merelakan saat dirimu menyambut uluran tangan cinta lain, tanpa pernah menyadari bahwa di sampingmu selalu ada cinta, yang dari dulu tak pernah berubah, hanya semakin membesar.
Dan tak lama kau pun mulai mengenal cinta pertama, menjatuhkan pilihan pada sang kakak kelas ketua klub tenis yang kau ikuti. Aku hanya bisa mencoba memberikan senyuman termanisku saat mendengar ceritamu, meski separuh hati ini meradang. Lalu kau pun mulai bertanya siapa kiranya pelabuhan hatiku, karena aku tak pernah membahasnya. Dan aku hanya mampu menggelengkan kepala, beralasan belum menemukan. Hmm, bagaimana jadinya kalau saat itu kukatakan bahwa gadis manis yang duduk di hadapankulah yang sejak awal telah berhasil menggenggam satu-satunya hati yang kumiliki.
Kupandangi telapak tangan kiriku. Tangan ini dulu pernah memelukmu, menepuk lembut punggungmu kala kau terisak patah hati. Sang cinta pertama itu ternyata sudah tertambat pada gadis di sekolah lain. Dan ketika kau terisak, separuh hatiku tergores perih karenanya, namun separuhnya lagi bersuka cita karena tak perlu khawatir akan kehilanganmu. Ah, layakkah diri ini disebut sahabat, kala aku justru menari di atas air matamu.

Aku menghela nafas panjang dan menggeleng lemah, berusaha memaksa diri untuk kembali ke kenyataan. Cerita itu sudah lama berlalu, namun entah mengapa masih terukir jelas di ingatan, sebesar apapun aku mencacinya.
Kupalingkan wajahku dari gedung sekolah dasar itu dan kembali menyusuri jalanan beton menuju satu cafe mungil di sudut jalan. Inilah tempat dimana kami sering menghabiskan masa SMA bersama-sama, kala pilihan sekolah mulai berbeda dan dia telah menemukan tambatan hati yang lain. Saat itu aku pun akhirnya mencoba untuk berpaling, mengubur ribuan harap tentangnya dan menerima satu pernyataan gadis lain.
Di cafe kecil ini, kita biasa lewatkan sore hari – hanya berdua – berbagi cerita tentang sekolah dan cinta, tentang mimpi dan masa depan. Kala itu mimpiku ingin menjadi dokter spesialis jantung, dan kau bergurau dengan mengatakan akan mengambil jurusan kebidanan agar kita bisa selalu bersama. Nyaris saja perasaan ini terlontar dari bibir, namun lagi dan lagi aku membeku, memilih untuk mempertahankan persahabatan ini. Persahabatan yang rapuh, karena telah kuletakkan cinta rahasia di atasnya.
Di cafe ini pula salam terakhir kusampaikan untukmu, ketika pengumuman universitas memaksaku untuk beranjak ke lain kota. Gambaranmu yang tersenyum manis dengan sebutir air mata mengalir di pipi terpatri jelas hingga kini. Namun kembali, aku dengan ego dan ketakutanku, hanya bisa memelukmu singkat dan ucapkan selamat tinggal. Meski seribu pinta ingin kulantunkan untukmu : dewiku, bidadariku, pemilik utuh hatiku.

Kurasakan air mata mulai menggantung selama aku menatap cafe mungil dengan untaian kenangannya. Segumpal penyesalan kembali menyesakkan dada, dengan ribuan kata andai. Namun waktu terus melangkah maju, seberapa pun kau berlutut memohonnya, dan masa lalu pun hanya akan menjadi kenangan.
Kuarahkan langkahku menuju lahan luas di area belakang kompleks, dan seketika itu jua air mata mendesak untuk keluar. Aku bersandar di pintu gerbangnya, menatap deretan nisan dingin di depanku. Ya, di salah satu nisan itu terukir namamu, walaupun aku belum tahu di sudut sebelah mana jasad dari jiwa yang kusayangi itu tertidur.
Dengan langkah tertatih kumasuki area itu, mencari dan terus mencari hingga kutemukan satu tempat dimana mawar putih menghiasi dengan indahnya. Ah, itu bunga kesukaanmu. Aku ingat kau pernah setengah merengek memintaku membawakan mawar putih untukmu saat kelulusan SMA, dan setangkai mawar putih pula yang kau berikan saat hari perpisahan kita.
“Catrina..,” aku duduk bersimpuh, terisak. “Kenapa nggak pernah bilang sama aku kalau penyakit jantungmu kambuh lagi? Kenapa orang tuamu nggak pernah bilang sama aku saat kamu mulai dirawat di ICCU? Kau kan tahu kalau keluargaku ikut pindah ke Bandung setahun setelah aku masuk kuliah, setelah itu kenapa nggak ada kabar sama sekali dari kamu?!”
“Cat, hari ini aku datang mau ngasih lihat ijazah dokter aku. Kau tahu kenapa aku ingin menjadi dokter spesialis jantung? Aku ingin menjadi dokter pribadi kamu. Rencanaku sehabis lulus kedokteran umum ini, aku ingin mengajukan posisi itu, Cat. Aku ingin menjadi dokter pribadi kamu selamanya. Perlu waktu tambahan lima tahun bagi aku untuk akhirnya memberanikan diri melangkah keluar dari persahabatan kita, tapi ternyata bagi Tuhan itu sudah terlambat. Sangat terlambat.”
“Catrina, aku sayang kamu...”


* * * * *

Dua bulan yang lalu, sebuah berita duka ditujukan untuk Rio. Beserta selembar surat singkat dengan tulisan tangan yang sudah sangat dikenalnya.


Dear Rio,

Apa kabar? Maaf aku tak pernah memberimu kabar, aku tak ingin mengganggu kuliahmu. Hanya saja aku merasa kali ini aku harus mengabarimu sesuatu, atau kau akan marah besar padaku. Minggu depan aku akan operasi jantung, lubang di jantungku mulai membesar – mungkin akibat terlalu lelah dengan jadwal kuliah. Dokter bilang kemungkinan berhasilnya 90%, tapi tetap saja aku ketakutan. Bagaimana kalau aku termasuk 10% yang tidak berhasil?
Hey, kau tahu apa arti bunga mawar putih? Mawar putih artinya ketulusan cinta, bisa juga berarti cinta sejati. Itulah sebabnya kuberikan mawar putih pada saat melepas kepergianmu. Semoga kau bisa menyimpulkan apa artinya.
Tetap semangat meraih mimpimu. Ketika kau kembali nanti, aku berharap kau bersedia menjadi dokterku.


Salam sayang,
Catrina



..030911..



ah, ada gulana mengambang kala lalui kelamku
tersadar pilu tak mampu terkubur
sebentuk rindu terus larutkan kalbu
berharap dan berharap ia mampu terlantun

ah, ada harap yang ingin kubunuh
kala segumpal resah mulai rajai waktu
ini hasrat yang salah, aku tahu
namun bagaimana bila ia tak sanggup terhapus

dan bersama malam berselimutkan ragu
bahwa uluran tangan ini tak mungkin bersambut

ah, aku patah hati lagi
bahkan sebelum aku mengakui
jauh sebelum aku mampu melangkah pergi
seiring kembali kubentengi hati

duhai sang cinta
lagi-lagi kita tak sejalan


L.e.b.a.r.a.n....




30 Agustus 2011

berhubung lebaran ternyata diundur sehari, dan punya Uncle yang hobinya jalan dan jalan, akhirnya diputuskan buat main ke Pangandaran & Batu Hiu – well, ga ada kerjaan juga sih ya, secara mundurnya lebaran bikin rencana jadi berantakan semua.. :P


Sebelum berangkat




On the bus
u~gh, yang motoin aku ga expert, hasilnya goyang.. :P





Pangandaran!!!




Menemukan beberapa pesan galau di pantai.. :D





Berbecak ria.. :)





Batu Hiu’s gate




Pemandangan di Batu Hiu






dari dulu pengen banget foto plang ini.. akhirnya terwujud juga.. :D






31 Agustus 2011

akhirnya... jadi juga lebaran.. kirain diundurnya sampai tahun depan.. (ahaha, ga mungkin juga sih ya..).. biarpun ga pake baju baru, ga pake sepatu baru, alhamdulillah masih bisa melewatkannya bareng dengan keluarga, terutama dengan nenek tersayang..
lebaran kalo di kampung tuh suasananya beda banget, dengerin pukulan bedug dan takbir aja rasanya ada yang beda.. dan berhubung nenek tuh orang paling sepuh di situ, sampai siang tetangga-tetangga terus berdatangan lah untuk sungkem.. capek juga berdiri-duduk-berdiri-duduk mulu.. hehe..










Saturday 3 September 2011

Quotes - Pamela Redmond Satran




a woman should have ....
enough money within her control to move out and rent a place of her own even if she never wants
to or needs to...

a woman should have ....
something perfect to wear if the employer or date of her dreams wants to see her in an hour...


a woman should have ...
a youth she's content to leave behind....


a woman should have ....
a past juicy enough that she's looking forward to
retelling it in her old age....

a woman should have .....
a set of screwdrivers, a cordless drill, and a black lace bra...


a woman should have ....
one friend who always makes her laugh... and one who lets her cry...


a woman should have ....
a good piece of furniture not previously owned by anyone else in her family...


a woman should have ....
eight matching plates, wine glasses with stems, and a recipe for a meal that will make her guests feel honored...

a woman should have ....
a feeling of control over her destiny...


every woman should know...
how to fall in love without losing herself..


every woman should know...
how to quit a job, break up with a lover, and confront a friend without ruining the friendship...


every woman should know...
when to try harder... and when to walk away...


every woman should know...
that she can't change the length of her calves, the width of her hips, or the nature of her parents..

every woman should know...
that her childhood may not have been perfect...but it's over...

every woman should know...
what she would and wouldn't do for love or more...


every woman should know...
how to live alone... even if she doesn't like it...


every woman should know...
whom she can trust, whom she can't, and why she shouldn't take it personally...

every woman should know...
where to go...
be it to her best friend's kitchen table... or a charming inn in the woods...
when her soul needs soothing...


every woman should know...
what she can and can't accomplish in a day...
a month...
and a year...

Sunday 28 August 2011

apa kabarmu?




apa kabar, cinta..
ketika kau kembali hadir namun hati belum jua siap
kala kau terseok dalam ketakberdayaan
dan ketika aku kembali memeluk satu rasa yang salah

apa kabar, hati..
lagi dan lagi kau harus terjatuh
kala merindu sang rembulan layaknya pungguk
kembali mimpi itu harus kau kubur

apa kabar, pangeran jiwa
sampaikah nyanyian gundah ini ke telinga
berharap mampu menyentuh sebuah jiwa
dan ciptakan rasa yang sama

hey, kau..
apa kabarmu?



Friday 19 August 2011

Almost Lover - A Fine Frenzy







Your fingertips across my skin
The palm trees swaying in the wind
Images

You sang me Spanish lullabies
The sweetest sadness in your eyes
Clever trick

I never want to see you unhappy
I thought you'd want the same for me

Goodbye, my almost lover
Goodbye, my hopeless dream
I'm trying not to think about you
Can't you just let me be?
So long, my luckless romance
My back is turned on you
I should've known you'd bring me heartache
Almost lovers always do

We walked along a crowded street
You took my hand and danced with me
Images

And when you left you kissed my lips
You told me you'd never ever forget these images, no

I never want to see you unhappy
I thought you'd want the same for me

Goodbye, my almost lover
Goodbye, my hopeless dream
I'm trying not to think about you
Can't you just let me be?
So long, my luckless romance
My back is turned on you
I should've known you'd bring me heartache
Almost lovers always do

I cannot go to the ocean
I cannot drive the streets at night
I cannot wake up in the morning
Without you on my mind
So you're gone and I'm haunted
And I bet you are just fine
Did I make it that easy
To walk right in and out of my life?

Goodbye, my almost lover
Goodbye, my hopeless dream
I'm trying not to think about you
Can't you just let me be?
So long, my luckless romance
My back is turned on you
I should've known you'd bring me heartache
Almost lovers always do



ps :
goodbye my spring story, my secret love..
thank you for a wonderful feeling..




Thursday 18 August 2011

To Have A Home - A Very Potter Sequel OST





Home,
I've heard the word before,
but it never meant much more
than just a thing I've never had.

A "place,"
They say, "Hey, know your place!"
But I've never had a place to even know,
or a face that I could go to
if I needed someone there...

I'm laughing
it's hard to hide a smile
My god, it's been a while
since I have had a reason to.

To think
it's been here all along
somewhere to belong,
and a reason,
a something-to-believe-in

I've finally found it,
a place where I'm wanted...
This must be how it feels to have a home

I used to dream about it
but never schemed or counted
on fantasies or wishes-
it breaks a man to see what he misses

For so many nights I'd pray
for a better life, a better day
but I never thought that it'd come true
It's finally here and I don't know what to do
and I'm trying not to cry

This must be how it feels
to have a home

I've finally made it
I've hoped and I've waited
and for the first time in my life, I don't feel so
alone

My heart starts to heal
to know this is real.
This is how it must feel
to have a home!


dear Cupid











sudah lama aku tak menatap satu sudut langit itu, ketika wajah dipaksa terus mengarah ke gugusan cahaya lainnya.. namun semalam, saat rindu membuncah, mendesak untuk melirik sang kilau mungil pemilik hati, ia telah menjelma menjadi cahaya terang mempesona.. dan aku kembali jatuh, merindu satu masa saat aku masih dapat bebas menatapnya.. bebas untuk mengaguminya..

ah, Pencipta, mengapa harus wajah ini dipalingkan? mengapa tak berhak lagi kutatap kilau itu? mengapa aku merasa bahwa mimpi sederhanaku takkan mungkin lagi jadi nyata?

ah, sang Penguasa Semesta, aku rindu dia..



Thursday 11 August 2011

Quotes – Neil Gaiman


"Have you ever been in love? Horrible isn't it? It makes you so vulnerable. It opens your chest and it opens up your heart and it means that someone can get inside you and mess you up. You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor, so that nothing can hurt you, then one stupid person, no different from any other stupid person, wanders into your stupid life...You give them a piece of you. They didn't ask for it. They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn't your own anymore. Love takes hostages. It gets inside you. It eats you out and leaves you crying in the darkness, so simple a phrase like 'maybe we should be just friends' turns into a glass splinter working its way into your heart. It hurts. Not just in the imagination. Not just in the mind. It's a soul-hurt, a real gets-inside-you-and-rips-you-apart pain. I hate love."
— Neil Gaiman (The Kindly Ones)



Me said :

yup.. one thing I hate when I’m falling to someone is that I can’t have any control again to myself.. and having that mood-swing is so tiring.. being happy and then disappoint and then sad just because one small little thing really mess my day, and it forces my energy to the limit level..

positive thing saat kita jatuh cinta adalah tambahan semangat.. sometimes, memiliki perasaan itu saja bisa membuat kita merasa mampu melakukan segala hal, mampu melakukan banyak hal seolah kita sama sekali tak kehilangan energi.. bahkan di akhir minggu pun kita masih bisa semangat untuk menjalani hari, tak menghiraukan panas-macet jalanan utama asal bisa bertemu sang pujaan hati.. well, those are the positive..

the negative one, I have no more words to describe it more than Mr. Gaiman.. he described it very well.. pada saat perasaan itu memasuki masa galau, it turns into hell.. no more self-control and it creates hurt in your left chest, again and again until all you wanna do is just sleep so you can runaway from that pain for a while.. and even your nightmare is far better than your real life..

but I don’t think that it’s wrong to fall in love.. but protect yourself with not falling to deep so you can keep think clearly and move on when it starts to hurt you..





Ramadhan kali ini..


Ramadhan kali ini aku ingin belajar merelakan.. aku ingin belajar untuk bisa pasrah, menerima apa yang sudah digariskan oleh sang Pencipta dan menikmati setiap kepingnya.. aku ingin belajar untuk menyukai dia apa adanya, tanpa menimbun terlalu banyak harap.. aku ingin belajar tak membebani rasa dengan ego, untuk selalu bersyukur atas tiap pertemuan yang tergores.. aku ingin belajar untuk kembali bermimpi, namun tak terlalu tinggi hingga terluka.. aku ingin belajar untuk selalu menghargai detik kebersamaan dan bukannya mencaci, meski ia seringkali tak tersentuh..

Ramadhan kali ini aku ingin kembali belajar.. belajar untuk mengenal hati.. dan belajar untuk menghargai cinta..

_(^_^)_








Thursday 4 August 2011

Let Go

artikel yang diambil dari web Single Woman

The Single Woman's Dash of Sass: August 3, 2011






To let go isn't to forgot, not to think about, or ignore. It doesn't leave feelings of anger, jealousy, or regret. Letting go isn't about winning or losing. It's not about pride and it's not about how you appear, and it's not obsessing or dwelling on the past. Letting go isn't blocking memories or thinking sad thoughts, and doesn't leave emptiness, hurt, or sadness. It's not about giving in or giving up. Letting go isn't about loss and it's not about defeat.

To let go is to cherish the memories, but to overcome and move on. It is having an open mind confidence in the future. Letting go is learning and experiencing and growing. To let go is to be thankful for the experiences that made you laugh, made you cry, and made you grow. It's about all that you have, all that you had, and all that you will soon gain. Letting go is having the courage to accept change, and the strength to keep moving. Letting go is growing up. It is realizing that the heart can sometimes be the most potent remedy. To let go is to open a door, and to clear a path and set yourself free.


Cut the ties,
break the chains,
and set yourself free.
Your life is waiting.







Monday 1 August 2011

my new project




I never knew just what it was
about this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew

All of the while
All of the while
All of the while it was you

[Landon Pigg – Falling In Love at the Coffee Shop]



hmm.. gara-gara beberapa waktu yang lalu ada yang tiba-tiba muterin lagunya Landon Pigg – Falling In Love at the Coffee Shop, jadi kangen lagi sama lagu itu.. dan akhirnya selama beberapa hari lagu itu masuk lagi ke daftar playlist Charon aku – bahkan sempet bikin aku stuck selama dua hari.. dan dari situ mendadak keidean untuk bikin short story tentang Coffee Shop..

project ini aku kasih nama Coffee Shop Series.. rencananya aku mau buat beberapa short story dengan latar belakang tempat yang sama : coffee shop.. well, sejauh ini sih baru ada tiga draft yang melintas di kepala, dan baru satu yang berhasil terealisasikan dalam bentuk tulisan meskipun masih setengah jalan.. dan dalam pembuatan cerita pertama inilah aku akhirnya menemukan nama yang sepertinya pas untuk Coffee Shop tersebut : Rendez-Vous..




so, it’s time for me to write again.. :)





Supercow



 
salah satu games keluaran Game House ini saat ini sedang jadi game favorit aku.. ga pernah bikin bosan, bahkan meskipun sudah sampai tahap akhir dan permainan sudah berakhir, aku kemudian mengulang lagi dari tahap pertama.. and then and then and then..


selalu ada kata-kata menarik yang aku temukan di game ini.. dan ingin share beberapa di antaranya – yang juga menjadi quote favorit aku.. :)


live your life so you don’t feel bad in the morning for wasting your time the day before.

live is a strange flow of circumstances. but superhero doesn’t need to go with the flow!!!

my enemies only make me stronger.. and I make them nicer.

the true understanding is that nobody understands anything. but everybody’s right in his own way.

lots of people fly in their dreams. I fly as well. I dream of a field covered with tasty clover. I fly over it and flutter. I guess I will be a butterfly in my next life.

but the main point to the adventure is the difficulties that are fun to remember later. right?

live is really strange. evil and treachery live next door to honesty and generosity, and sometimes switch places.

so what’s the most important thing in our super-business? the most important thing is keep your feet on the ground and keep reaching for the stars.

the true path of a superhero is a path of Love For All Living Creatures.